Nama : Inne
Cintya
NPM :
23211635
Kelas :
4EB03
AKUNTANSI INTERNASIONAL
“Kompetisi Global dan Internasionalisasi Pasar Modal”
Upaya harmonisasi akuntansi di seluruh dunia sebenarnya
dimulai sebelum adanya Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan
pada tahun 1973. Upaya harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada
dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasional
dan pasar surat berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak
perusahaan. Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak
mengandung pertentangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan
pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan
pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan –
perusahaan di dunia, merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi
gerakan harmonisasi akuntansi ini. Sesuai dengan rencana (IASB), konvergensi
standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai
perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar
nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan
akuntansi dan pelaporan. Oleh karenanya, pemahaman yang mendasari harmonisasi
dan konvergensi sangat terkait erat. Harmonisasi secara umum bermakna
penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada,sementara
konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum
dalam standar yang sudah ada.
1. Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyaatakan bahwa banyak
manfaat yang telah dirasakan. Donald T. Nicolaisen, mantan kepala akuntan
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, mengatakan hal di bawah ini pada
September 2004:
Pada tahap konsep, menjadi pihak pendukung memang mudah.
Laporan akuntansi yang secara transparan mencerminkan ilmu ekonomi mengenai
transaksi kepada pembaca laporan keuangan di Inggris, akan dibaca pula dengan
perasaan yang sama oleh pembaca di Prancis, Jepang, AmerikaSerikat, atau negara
lainnya. Begitu pun juga, persyaratan dan prosedur audit yang paling efektif
kemungkinan besar sama antara di Amerika, Kanada, Cina, atau Jerman.
Pengungkapan yang relevan bagi investor di Italia, Yunani, atau Timur Tengah,
memiliki kemungkinan yang sama bergunanya bagi investor di Amerika Serikat, dan
di negara lainnya. Dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi,
audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya
akses masuk pasar modal di seluruh dunia. Pendeknya, pertemuan merupakan usaha
yang baik dan bermanfaat bagi para investor.
Pada April 2005, Nicolaisen menulis :
Kekuatan kunci yang menyokong susunan standar akuntansi yang
diterima diseluruh dunia adalah berupa ekspansi lanjutan yang kuat dari pasar
modal di semua negara dan hasrat negara-negara untuk mencapai pasar modal yang
kuat, stabil, dan tidak tersendat-sendat sehingga dapat merangsang pertumbuhan
ekonomi. Pasar modal yang sedang berkembang membutuhkan kepercayaan dan
pemahaman tingkat tinggi dari para investor. Dengan memiliki dan menggenggam
susunan standar akuntansi bersama yang berkualitas tinggi, seorang investor
akan memiliki pemahaman dan kepercayaan yang lebih.
Banyak orang sekarang yakin bahwa penggabungan internasional
merupakan hal yang penting untuk mengurangi peraturan yang merintangi sehingga
menjadikan usaha penggalangan modal lintas batas lebih mudah. Perdebatan
sekarang tidak lagi bagaimana melakukan penggabungan atau apakah harus
melakukan penggabungan. Meskipun perbedaan negara dalam faktor lingkungan yang
memengaruhi pengembangan akuntansi (misalnya sistem penguasaan dan keuangan
badan hukum) masih akan ada, sistem pelaporan keuangan akan bergabung seiring
dengan pasar modal internasional yang lebih berorientasi pada investor. Badan
Standar Akuntansi Internasional sedang berada di pusat pergerakannya. Sekarang
ini, sulit untuk menangani masalah peraturan dalam pasar modal dan bursa saham
tanpa mempertimbangkan penggabungan prinsip akuntansi, pengungkapan dan/atau
audit.
2.
Kritik Atas Standar Internasional
Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik.
Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan
bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana
atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial,
telah memiliki flesibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya dan
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan
salah satu nilai terpenting yang dimilikinya. Pada saat standar internasional
diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam
latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang
berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara politik
tidak dapat diterima terhadap kedaulatan nasional.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar
internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus
merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang
semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan memakan biaya.
3.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin
digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan
lintas batas:
a.
Rekonsiliasi
Melalui
rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih
dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan
keuangan dilaporkan.
b.
Pengakuan bersama (yang juga disebut
sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan
bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan
keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Perdebatan
mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh.
Beberapa argumen yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran.
Namun demikian, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi
internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas
sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau
bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi
Standar Prlaporan Keuangan Internasional (Internasional Financial Reporting
Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan.
4.
Evaluasi
Menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau mengizinkan
penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan
perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit
karena pasar modal dan produk semakin internasional.
5.
Ikhtisar Organisasi Besar
Internasional yang Mendukung Konvergensi akuntansi
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1.
International Accounting Standards
Board (IASB)
2.
Commision of the European Union (EU)
3.
International Organization of
Securities Commissions (IOSCO)
4.
International Federation of
Accountants (IFAC)
5.
United Nations Intergovernmental
Working Group of Experts on Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
6.
Organization for Economic
Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working
Group)
6.
International Accounting Standards
Board
Tujuan
dari IASB adalah :
· Mengembangkan untuk kepentingan
public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti
dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi,
transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan
lainnya.
· Memajukan penggunaan dan penerapan
yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
· Memperhatikan kebutuhan khusus
perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor
(1) dan (2).
· Meningkatkan kualitas konvergensi
standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan
Standar Pelaporan Keuangan International.
7.
Standar Inti IASC dan Persetujuan
IOSCO
IASB (dan dahulu IASC) telah berupaya untuk mengembangkan
standar akuntansi yang akan diterima oleh badan pengatur surat berharga
diseluruh dunia. Sebagai bagian dari upaya itu, IASC mengadopsi suatu rencana
kerja untuk menghasikan satu set inti standar berkualitas tinggi yang
komprehensif.
Pada bulan Juli 1995 komite teknis IOSCO menyatakan
persetujuannya dengan rencana kerja sebagai berikut :Dewan (IASC) telah
mengembangkan suatu rencana kerja yang telah disetujui oleh komite teknis yang
jika berhasil diselesaikan akan menghasilkan IAS yang terdiri dari satu set
standar inti yang komprehensif. Penyelesaikan standar yang komprehensif ini
yang dapat diterima oleh komite teknis (IOSCO) memungkinkan persetujuan dari
komite teknis untuk penggunaan IAS dalam pengumpulan modal dan keperluan
pencatatan saham lintas batas diseluruh pasar global. IOSCO telah menyetujui
IAS 7, laporan arus kas, dan telah memberikan indikasi kepada IASC bahwa 14
dari standar akuntansi internasional yang ada sekarang tidak memerlukan
perbaikan tambahan, asalkan standar ini lainnya berhasil diselesaikan.
Standar inti diselesaikan dengan persetujuan terhadap IAS 39
(Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran) pada bulan Desember 1998.
Pemeriksaan IOSCO terhadap standar inti bermula pada tahun 1999 dan pada tahun
2000 IOSCO menyetujui penggunaan standar IASB untuk penawaran surat berharga
dan pencatatan lintas batas.
A.
Akuntansi Internasional
Memasuki abad 21 ini, nasib suatu negara semakin ditentukan
oleh kekuatan persaingan global. Dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan
operasi, investasi dan pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi
internasional. Dengan banyaknya keputusan yang berasal dari data-data
akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional sangat penting
untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis
internasional. Dengan kata lain, saat ini akuntansi telah berkembang dalam
tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan
global.
Fungsi akuntansi yang demikian penting dalam kehidupan
bisnis dan keuangan, menunjukkan bahwa akuntansi dalam masyarakat
bisnis/internasional melakukan fungsi jasa. Akuntansi harus tanggap terhadap
kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan harus mencerminkan kondisi budaya,
ekonomi, hukum, sosial dan politik dari masyarakat tempat dia beroperasi.
Dengan demikian akuntansi harus berada tetap dalam kedudukannya yang berguna
secara teknis dan sosial.
B.
Inovasi Keuangan
Manejemen resiko telah menjadi istilah yang popular dalam
lingkungan perusahaan dan manajemen. Dengan deregulasi pasar keuangan dan
pengendalian modal yang terus dilakukan, vollatilitas dalam harga komoditas,
valuta asing kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa saat ini. Berdasaran
kondisi dunia saat ini manajer keuangan perlu menyadari resiko yang mereka
hadapi, memutuskan risiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil
strategi manajemen risiko yang dijalankan. Meskipun kemajuan teknologi
memungkinkan pergeseran risiko keuangan ke pihak lain, tetapi beban untuk
mengukur risiko antar pihak tidak dapat dialihkan dan sekarang berada dipihak
sekelompok besar pelaku pasar yang ada di negara lain.
C.
Internasionalisasi Pasar Modal
Faktor yang banyak menyumbang perhatian lebih terhadap akuntansi
internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar,
pembuat standar akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah
internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Federasi Pasar Modal Dunia (
World Federation of Exchanges ) melaporkan bahwa perusahaan domestik
mencatatkan sahamnya meningkat di beberapa pasar dan menurun dibeberapa pasar
lainya selama masa-masa dekade sekarang, yang sebagian disebabkan oleh merger
dan akuisisi, yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting)
yang dilakukan beberapa perusahaan yang terkait. Tiga wilayah pasar ekuitas
terbesar adalah sebagai berikut :
A.
Amerika Utara
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalamai pertumbuhan tanpa
henti selama tahun 1990 pada tahun 2000, baik NYSE maupun Nasdaq mendominasi
bursa efek lain diseluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan
saham domestik, nilai perdagangan saham asing, modal yang diperoleh perusahaan
yang baru terdaftar, jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan
jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
B.
Asia
Asia diperkirakan akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua
terpenting. RRC (Republik Rakyat Cina) muncul sebagai perekonomian global utama
dan negara- negara “ Macan Asia “ mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang
fenomenal. Beberapa krisis keuangan di Asia menunjukkan kerentanan dan
ketidakmatangan perekonomian di Asia dan memperlambat pertumbuhan pasar modal
di wilayah ini. Ditambah lagi pendapat dari kritikus mengenai lemahnya
pengukuran akuntansi, pengungkapan dan standar auditing serta pengawasan dan
penegakan implementasi standar tersebut.
Namun demikian prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar
ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai presentase dari produk
domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia terbilang rendah
dibandingkan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa, yang
menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar di
perekonomian Asia.
C.
Eropa Barat
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia
dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara
signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas yang cepat selama
paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa continental adalah perubahan
perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi cirri-ciri pasar
ekuitas London dan Amerika Utara
Di era globalisasi seperti sekarang banyak perusahaan
Multinasional yang bisa dengan mudah masuk ke Negara manapun. Sehingga
keputusan-keputusan operasi, investasi dan pendanaan pembiayaan diwarnai oleh
implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya keputusan yang berasal dari
data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional
sangat penting untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam
komunikasi bisnis internasional.
Berdasaran kondisi dunia saat ini manajer keuangan perlu
menyadari resiko yang mereka hadapi, memutuskan risiko mana yang perlu
dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan.
Untuk itulah diperlukan adanya inovasi keuangan. Selain itu terdapat tiga
wilayah pasar ekuitas terbesar, yaitu : Amerika Utara, Asia, dan Eropa Barat.
Contoh :
1.
Hang Seng
Hang Seng Index (HSI) Apa Itu Hang Seng? Indeks Hang Seng
Index (disingkat: HSI) adalah sebuah indeks pasar saham berdasarkan
kapitalisasi di Bursa Saham Hong Kong. Indeks ini digunakan untuk mendata dan
memonitor perubahan harian dari perusahaan-perusahaan terbesar di pasar saham
Hong Kong dan sebagai indikator utama dari performa pasar saham di Hong Kong.
Ke-42 perusahaan tersebut mewakili 65% dari nilai kapitalisasi seluruh nilai
saham yang tercatat pada The Stock Exchange of Hong Kong Ltd. (SEHK). Oleh
karena itu naik atau turunnya index HSI merupakan refleksi performance dari
keseluruhan saham-saham yang diperdagangkan.
Benefit Dalam Hang Seng Keuntungan melakukan transaksi Hang
Seng Index (HSI) dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. HSI
mudah dimengerti oleh investor baik yang sudah berpengalaman maupun yang masih
baru di bisnis ini. Sehingga dapat digunakan untuk berbagai motif investasi
seperti risk management atau sebagai peluang investasi.
b. Biaya transaksi yang relatif rendah,
sebagai nilai kapitalisasi stock market, HSI hanya membebankan komisi kepada
investor pada saat melikuidasi kontrak saja, sedangkan pada saat open posisi
tidak dibebankan komisi.
c.
HSI futures dan option adalah produk
terdaftar dan dijamin oleh HKFE Clearing Corporation (HKCC) sebagai subsidiary
dari Hong Kong Futures Exchange (HKFE).
Indeks
Hang Seng menguat 189 poin (Selasa, 13 Januari 2015)
Hong Kong (ANTARA News) - Saham-saham Hong Kong berakhir
0,79 persen lebih tinggi pada Selasa, karena data perdagangan Tiongkok yang
lebih baik dari perkiraan mengimbangi kerugian lebih besar di Wall Street dan
penurunan lebih lanjut dalam harga minyak.Indeks acuan Hang Seng bertambah
189,51 poin menjadi 24.215,97 dengan nilai transaksi sebesar 84,85 miliar dolar
Hong Kong (10,95 miliar dolar AS). Di Tiongkok daratan, indeks komposit
Shanghai naik 0,19 persen, atau 5,98 poin, menjadi 3.235,30 dengan nilai
transaksi 273,6 miliar yuan (44,10 miliar dolar AS).Indeks komposit Shenzhen, yang
melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, naik 1,38 persen atau 19,81 poin,
menjadi 1.452,37 dengan nilai transaksi sebesar 186,3 miliar yuan, demikian AFP
melaporkan.
2.
Nikkei 25
Nikkei
225 adalah sebuah indeks pasar saham untuk Bursa Saham Tokyo(Tokyo Stock
Exchange - TSE). Ia telah dihitung setiap hari oleh surat kabar Nihon Keizai
Shimbun (Nikkei) sejak tahun 1950. Indeks ini adalah harga rata-rata tertimbang
(dalam satuan yen), dan komponennya ditinjau ulang setahun sekali. Saat ini Nikkei
adalah indeks rata-rata ekuitas Jepang yang paling banyak dikutip, sebagaimana
demikian pula dengan Dow Jones Industrial Average di Amerika Serikat. Bahkan
dahulu antara 1975-1985, Nikkei 225 pernah dikenal dengan sebutan "Dow
Jones Nikkei Stock Average".
Indeks
Nikkei naik 125 poin (Senin, 30 Maret 2015)
Tokyo (ANTARA News) - Saham-saham di bursa Tokyo rebound
atau berbalik naik pada Senin dengan indeks Nikkei ditutup 0,65 persen lebih
tinggi, setelah Wall Street menguat untuk pertama kalinya sesudah empat hari
dilanda aksi jual. Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, yang jatuh untuk hari
kedua berturut-turut pada Jumat, hari ini menguat 125,77 poin menjadi
19.411,40. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 0,32 persen, atau
4,99 poin, menjadi berakhir di 1.557,77.Rebound di Tokyo terjadi karena dolar
naik terhadap yen, sebuah nilai tambah bagi pengekspor Jepang, tetapi para
analis mengatakan indeks Topix yang dibuka melemah bisa menjadi pertanda
penurunan sementara di pasar. Pada Senin, data baru menunjukkan produksi pabrik
Jepang turun lebih buruk dari yang diperkirakan 3,4 persen pada Februari,
menambah kesuraman ekonomi terbesar ketiga dunia itu, saat berjuang untuk
mengatasi dampak kenaikan pajak penjualan pada tahun lalu.
"Angka-angka
produksi industri memiliki dampak negatif, sementara kekhawatiran tentang
risiko geopolitik tetap dengan ketidakpastian di Timur Tengah," Soichiro
Monji, kepala strategi Daiwa SB Investments yang berbasis di Tokyo, mengatakan
kepada Bloomberg News. "Tetapi investor membeli pada saat turun karena
sekarang risiko tidak miliki saham-saham Jepang." Investor luar negeri
telah masuk ke pasar Jepang karena perusahaan-perusahaan diharapkan melaporkan
laba tahunan yang luar biasa besar, ketika dana pensiun publik negara itu --
terbesar di dunia -- mengalihkan lebih banyak portofolio obligasinya ke
saham-saham.
Dalam perdagangan saham, emiten kelas berat Fast Retailing,
operator jaringan toko pakaian Uniqlo, naik 2,66 persen menjadi 47.455,0 yen.
Raksasa kecap Kikkoman melonjak 5,23 persen menjadi 3.920,0 yen setelah harian
bisnis terkemuka Nikkei mengatakan laba operasinya untuk setahun penuh akan
datang sesuai yang diperkirakan sebelumnya.
Pembuat
robotika pabrik Fanuc naik 1,12 persen pada 26.475,0 yen, Toyota turun 0,64
persen menjadi 8.426,0 yen, dan raksasa minuman Asahi turun 1,02 persen menjadi
3.879,0 yen. Pembuat furnitur terkemuka Otsuka Kagu turun 6,19 persen menjadi
1.469,0 yen. Pada Jumat, perseteruan sengit keluarga di perusahaan membawa
perubahan dramatis setelah pendirinya kalah perang untuk menggulingkan putrinya
sebagai presiden dalam pemungutan suara pemegang saham.
Itu menyusul spekulasi berminggu-minggu tentang siapa yang
akan menang dalam pertempuran atas masa depan perusahaan yang sedang kesulitan
tersebut. Di pasar valas, dolar merangkak naik ke 119,19 yen, dari 119,14 yen
di New York pada Jumat sore. Di Wall Street pada Jumat lalu, Dow bertambah 0,19
persen, S&P 500 naik 0,24 persen dan Nasdaq naik 0,57 persen, demikian AFP.
DAFTAR
PUSTAKA
Choi,
Frederick, D.S dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting, Buku 1,
Edisi 6, Jakarta : Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar